Para Santri Dengan Semangat Belajar Al Qur'an |
Jumat, 02 November 2012
Silaturahmi Membawa Berkah (TPQ Istiqomah)
Membangun Sikap Toleransi Dan Mau Berbagi Pada Anak
Oleh : Indri Ariyanti, S.Psi
(ARUTALA Konseling Psikologi
& Pengembangan SDM)
Anak akan mengalami suatu periode
yang dinamakan sebagai masa keemasan anak saat usia dini
dimana saat itu anak akan sangat peka dan sensitif terhadap berbagai rangsangan
dan pengaruh dari luar. Orang tua sebagai bagian yang paling dekat dengan anak
harus bisa memberikan informasi atau pendidikan yang benar supaya anak bisa
memiliki sifat sifat yang baik untuk kehidupannya.
Saat masa kemasan, anak akan
mengalami tingkat perkembangan yang sangat drastis di mulai dari pekembangan
berpikir, perkembangan emosi, perkembangan motorik, perkembangan fisik dan
perkembangan sosial. Lonjakan perkembangan ini terjadi saat anak berusia 0-8
tahun, dan lonjakan perkembangan ini tidak akan terjadi lagi di periode
selanjutnya. Saat perkembangan anak khususnya saat perkembangan dini, orang tua
harus betul betul menjadikannya sebagai
perhatian khusus, karena hal ini tentunya akan sangat berpengaruh terhadap
kehidupan anak di masa yang akan datang.
“SEMANGAT BERQORBAN” Menghidupkan Kembali Panggilan Allah dan Rasul-Nya
Oleh : Warist Luqman Hakimah, S. Ag
Sejarah qurban adalah sejak dijaman Nabi Adam as. Yaitu pada kedua putra Beliau : Qobil dan Habil.
Selanjutnya adalah apa yang terjadi di jaman Nabi Ibrahim as. Yaitu pada saat diperintah oleh Allah SWT melalui mimpinya untuk menyembelih Putranya yang bernama Ismail sebagai ujian kecintaannya kepada Allah SWT.
Kala itu Ibrahim yang baru saja dikaruniai putra yang telah sekian lama dinanti-nantikan kehadirannya, oleh Allah swt diperintahkan untuk menyembelihnya. Sebuah ujian yang sangat berat bagi Ibrahim mengingat Ismail adalah anak yang ia dambakan dan ia cintai. Akan tetapi, rasa cinta Beliau kepada sang putra tidak meleburkan dan meluluhkan rasa cinta dan patuhnya keapad Allah swt, dan ketika Ibrahim memberitahu Ismail agar menyembelihnya, dengan suka rela Ismail bersedia menuaikan perintah Allah swt tersebut.
Karena kepatuhan dan kerelaan Ibrahim dan Ismail dalam menjalankan perintah Allah swt, maka akhirnya Allah Ismail dengan seekor kambing kibas yang besar. Kerelaan dan kepatuhan telah mengantarkan Ibrahim dan Ismail lulus menghadapi ujian dari Allah swt.
Dijaman Nabi Muhammad saw, qurban tidak lagi anak atau dirinya, tetapi diperintahkan berupa penyembelihan binatang ternak ( onta, sapi dan Kambing ) sampai sekarang, sebagaimana Firman Allah swt dalam Surat Al Hajj ayat : 34.
Sejarah qurban adalah sejak dijaman Nabi Adam as. Yaitu pada kedua putra Beliau : Qobil dan Habil.
Selanjutnya adalah apa yang terjadi di jaman Nabi Ibrahim as. Yaitu pada saat diperintah oleh Allah SWT melalui mimpinya untuk menyembelih Putranya yang bernama Ismail sebagai ujian kecintaannya kepada Allah SWT.
Kala itu Ibrahim yang baru saja dikaruniai putra yang telah sekian lama dinanti-nantikan kehadirannya, oleh Allah swt diperintahkan untuk menyembelihnya. Sebuah ujian yang sangat berat bagi Ibrahim mengingat Ismail adalah anak yang ia dambakan dan ia cintai. Akan tetapi, rasa cinta Beliau kepada sang putra tidak meleburkan dan meluluhkan rasa cinta dan patuhnya keapad Allah swt, dan ketika Ibrahim memberitahu Ismail agar menyembelihnya, dengan suka rela Ismail bersedia menuaikan perintah Allah swt tersebut.
Karena kepatuhan dan kerelaan Ibrahim dan Ismail dalam menjalankan perintah Allah swt, maka akhirnya Allah Ismail dengan seekor kambing kibas yang besar. Kerelaan dan kepatuhan telah mengantarkan Ibrahim dan Ismail lulus menghadapi ujian dari Allah swt.
Dijaman Nabi Muhammad saw, qurban tidak lagi anak atau dirinya, tetapi diperintahkan berupa penyembelihan binatang ternak ( onta, sapi dan Kambing ) sampai sekarang, sebagaimana Firman Allah swt dalam Surat Al Hajj ayat : 34.
Langganan:
Postingan (Atom)