Jumat, 02 November 2012

“SEMANGAT BERQORBAN” Menghidupkan Kembali Panggilan Allah dan Rasul-Nya

Oleh : Warist Luqman Hakimah, S. Ag
Sejarah qurban adalah sejak dijaman Nabi Adam as. Yaitu pada kedua putra Beliau : Qobil dan Habil.
Selanjutnya adalah apa yang terjadi di jaman Nabi Ibrahim as. Yaitu pada saat diperintah oleh Allah SWT melalui mimpinya untuk menyembelih Putranya yang bernama Ismail sebagai ujian kecintaannya kepada Allah SWT.
Kala itu Ibrahim yang baru saja dikaruniai putra yang telah sekian lama dinanti-nantikan kehadirannya, oleh Allah swt diperintahkan untuk menyembelihnya. Sebuah ujian yang sangat berat bagi Ibrahim mengingat Ismail adalah anak yang ia dambakan dan ia cintai. Akan tetapi, rasa cinta Beliau kepada sang putra tidak meleburkan dan meluluhkan rasa cinta dan patuhnya keapad Allah swt, dan ketika Ibrahim memberitahu Ismail agar menyembelihnya, dengan suka rela Ismail bersedia menuaikan perintah Allah swt tersebut.
Karena kepatuhan dan kerelaan Ibrahim dan Ismail dalam menjalankan perintah Allah swt, maka akhirnya Allah Ismail dengan seekor kambing kibas yang besar. Kerelaan dan kepatuhan telah mengantarkan Ibrahim dan Ismail lulus menghadapi ujian dari Allah swt.
Dijaman Nabi Muhammad saw, qurban tidak lagi anak atau dirinya, tetapi diperintahkan berupa penyembelihan binatang ternak ( onta, sapi dan Kambing ) sampai sekarang, sebagaimana Firman Allah swt dalam Surat Al Hajj ayat : 34.



Hikmah disyariatkan Qurban
Ibadah qurban adalah ungkapan bagi penyembelihan hewan yang dilakukan pada hari raya Idul Adha, semata-mata dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Qurban maerupakan ibadah yang tidak bisa dipisahkan dengan sejarah Nabi Ibrahim dan putranya Ismail as.
Dasar Ibadah Qurban dapat kita lihat dalam Firman Allah swt, dalam surat Al-Kautsar: 2. “maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu, dan berqorbanlah”
Dalam ayat tersebut Allah menyebutkan secara khusus dua ibadah, sholat dan qurban. Hal ini disebabkan karena sholat dan qorban adalah ibadah yang paling utama untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Sholat meliputi ketundukan hati dan anggota badan, sedangkan qorban adalah bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan cara mengorbankan barang paling utama yang dimiliki hamba serta mengeluarkan harta yang mengantarkan jiwa kepada cinta Allah swt.
Semangat berqorban Nabi Ibrahim dan Ismail seharusnya tidak hanya dimaknai hanya sekedar memyembelih hewan qorban saja, tetapi harus lebih dalam lagi dengan cara bagaimana jiwa dan pikiran kita mau ikut berqurban demi kepentingan menegakkan Kalimat Allah swt di muka bumi.
Kita jangan sampai dilalaikan oleh harta benda, anak, dan segala bentuk kemewahan dunia dari ingat kepada Allah ta’ala. Bahkan seharusnya kita menjadikan harta benda dan anak
keturunan sebagai sarana untuk melakukan ketaatan kepada Allah swt. Firman Allah surat al-Munaafiquun 63:9.
Jika kita mau bekaca pada semangat berqurban Nabi Ibrahim dan Ismail as, sesunguhnya mengorbankan harta benda belumlah seberapa beratnya. Lebih dari itu, kita harus bisa meneladani Nabi Ibrahim yang dengan penuh keikhlasan, yang mengorbankan yang dicintainya semata-mata demi Allah swt.
badah Qorban yang kita lakukan saat ini sebagai salah satu bentuk rasa syukur atas nikmat Allah swt, haruslah mampu meambangun jiwa kita menjadi manusia yang peka terhadap lingkungan sekitar dan peduli terhadap saudara;saudara yang kurang mampu. Jangan sampai semangat berqurban hanya menjadi ritual tahunan tanpa makna. Semangat qorban harus mampu menumbuhkan rasa solidaritasdan jiwa sosial.
Setiap ibadah pasti ada hikmahnya, meskipun tidak semua orang dapat mengetahui hikmah tersebut. Diantara hikmah Ibadah qorban antara lain :
* Tumbuh berkembangnya ketaqwaan dalam diri seseorang yang berqorban inilah yang menjadi hikmah yang pertama dan utama dalam Ibadah qorban, karena ketaqwaan merupakan substansi pendekatan diri seorang hamba kepada Allah Swt. Darah dandaging qorban tidak akan sampai kepada-NYA, yang sampai kepada-NYA adalah ketaqwaan ( QS Al-Haj 22: 37)
* Menghidupkan sunah Nabi. ( Barang siapa yang diberikan kemudahan/kelapangan sehingga dia mampu untuk berqorban, akan tetapi dia tidak melaksanakannya, maka janganlah ia mendekati tempat sholat kami ( Masjid ) .
* Tumbuhnya jiwa sosial dan jiwa kedermawan dalam diri orang yang beqorban, serta dapat memperkokoh ukhuwah islamiyah. Qorban mendidik kita untuk peduli terhadap sesama, persyaratan hewan qorban yang ketat sesungguhnya merupakan tuntunan agar kita memberikan yang terbaik untuk sesama. ( QS.Al Maidah.3 : 92 ).

Refleksi nilai Qurban dalam diri kita
Jika kita kaitkan dengan situasi dan kondisi saat ini, maka sesungguhnya hi kmah Ibadah qorban masih dapat kita gali lebih banyak lagi. Qorban merupakan bagian dari Syiar Allah swt. Qorban merupakan bagian dari sunnah Rasulullah saw dan Ibadah qorban merupakan Ibadah yang utama. Tetapi diantara penjelasan tersebut diatas, yang terpenting yang harus kita tanamkan dalam jiwa kita adalah :
* Berani meninggalkan semua bentuk penyembahan berhala yang dapat berupa uang, materi, harta benda, dll, dan kembali kepada Tauhid.
* Beribadah sesuai dengan apa yang diperintahkan sebagai wujud iman dan taqwa , termasuk ibadah-ibadah sosial.
* Berbahagia menerima nikmat dari Allah swt serta sabar dalam menjalani ujian dari Allah yang dilandasi kecintaan kepada-NYA.
* Siap berqorban ketika diminta oleh Allah Swt, Qorban apa saja yaitu harta, benda, waktu, bahkan jiwa dan sebagainya demi kecintaan kepada Allah swt.
Inilah rasanya yang kita butuhkan saat ini, semoga kita bisa menyiapkan diri,keluarga dan masyarakat, untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Sedangkan mengenai : Syarat qorban dan binatang yang diqorbankan, Waktu pelaksanaan qorban, Perkara yang disunahkan ketika menyembelih qurban, dan lain sebagainya, silahkan dibaca pada literatur-literatur yang lain.
Hakimah ( Diambil dari berbagai sumber )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar