Jumat, 01 Maret 2013

TPQ AS-SOEPIYAH JAMAAL.


“Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan yang mengajarkannya”                                                       (H.R  Bukhori)
Santri/ wan TPQ As-Soepiyah-Jamaal 
           TPQ As-soepiyah jamaal bertempat di masjid as-soepiyah widororejo 03/01 makamhaji kartasura, masjid tersebut merupakan wakaf dari ibu Hj. Soepiyah (alm). TPQ ini gratis untuk seluruh santri. Bermaksud dakwah di kampung, memakmurkan masjid dengan berbagai kegiatan, agar syi`ar agama Islam terus berkembang hingga tegaklah kalimat Allah dan menjadi ummat yang robbani. Adapun untuk Biaya operasional didapat dari donatur para bapak/ibu warga sekitar.
Juara III Lomba Sholat Berjamaah di IAIN Surakarta
            Pembelajaran TPQ dalam 1 pekan berjalan 5 hari dari hari senin sampai jum`at. Dalam pembelajaran kami lebih mengutamakan BTA (Baca Tulis Al-Qur`an) dengan harapan santri-santri dapat membaca Al-Qur`an dengan benar dari fashohah,tajwid juga tartil. serta menghafalkan surat-surat pendek dan menulis arab. Meski demikian kami tetap mengisi TPQ dengan berbagai pelajaran tambahan sedikit demi sedikit, seperti pelajaran Fiqih, akhlak, tarekh (sejarah islam), bahasa arab, mahfudhot (mutiara-mutiara dari bahasa arab).
           

CINTA



Cinta dalam bahasa Arab disebut Al-Mahabbah yang berarti kasih sayang. Menurut Abdullah Nashih Ulwan cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut dan kasih sayang. Cinta adalah fitrah manusia yang murni, yang tak dapat terpisahkan dari kehidupannya.
Diantara tanda-tanda cinta ialah rasa kagum/simpatik, berharap, takut, rela dan selalu ingat kepada yang dicintai. Seorang yang beriman sejak memproklammirkan bahwa tiada ilah selain Allah dan beriltizam (komitmen) sepenuh dayanya, maka Allah harus menempati posisi tertinggi cintanya. Semua tanda-tanda cinta tersebut selayaknya diberikan kepada Allah. Berupa rasa kagum terhadap kebesaran, keagungan dan kekuasaan Allah, mengharapkan cinta Allah, rahmat, keridhaan dan keampunanNya (QS.39:53),rela dan menerima ketentuan Allah sepenuhnya, takut kepada Allh, yang mrnghasilkan sikap menjauhkan diri dari maksiat, serta selalu mengingat Allah (QS.2:152; 13:28; 63:9; 59:19).
Firman Allah : "Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yanag beriman amat sangat cintanya kepada Allah..." (QS.2:165)
Cinta muncul karena kesadaran telah menerima anugerah dan nikmat yang besar dari Allah, pemahaman betapa rasa kasih sayang Allah melingkupi detik-detik kehidupan kita, serta karena mengenal Allah (Ma'rifatullah). Sehingga seorang mukmin amat sangat cintanya kepada Allah dan memiliki hasrat yang besar untuk bertemu denganNya.

Mengajarkan Bahasa “Sayang” Kepada Anak


Lisda Farkhani, S.Psi
 “ya memang terkadang harus dikatakan bi, toh berkata khan gratis,”kataku pada abinya anak-anak malam itu. Kami mendiskusikan komentar si kecil yang menyeletuk menjelang tidur tadi,”abi juga jarang bilang sayang.” Komentar itu muncul sesaat menjelang mereka tidur. Kegiatan rutin malam hari dirumah adalah mengingatkan dan menemani mereka dari gosok gigi, wudhu kemudian berdo’a saat mau tidur. Dan tidak lupa untuk sekedar menanyakan perasaan mereka sehari ini, kemudian mengusap dan mencium mereka sambil mengatakan “abi umi sayang dengan kakak, dan semua saling menyayangi.” Dan biasanya saat seperti ini akan muncul banyak cerita dari mereka. Salah satunya malam  ini setelah kakak bercerita ada teman yang bilang tidak usah pake sayang-sayang. Hingga akhirnya muncul komentar adik bahwa abinya juga jarang mengatakan kata sayang. Spontan wajah abi berubah saat mendengar komentar adik, meski tadi kakaknya segera menyahut kalau abi sayang karenasering mengajak mereka jalan-jalan. Dan setelah mereka tidur, kami mendiskusikannya. Yang disampaikan anak-anak tidaklah seratus persen salah, karena abinya memang bukan orang yang mudah mengungkapkan perasaan dengan berkata-kata. Berbeda dengan aku  yang bahkan kata tetangga menyebutnya dengan lebay karena terlalu sering mengatakan sayang bahkan saat memanggil merekapun dengan adik hebat, kakak cantik, mas pintar, mbak sholihah dll.

MANAJEMEN WAKTU SALAH SATU KUNCI SUKSES MERAIH MIMPI


Indri Arianti, S.Psi

Tahun 2012 telah berlalu, dan tahun 2013 telah meyapa kita, apakah dalam 1 tahun terakhir ini kita sudah melakukan banyak hal untuk diri kita dan lingkungan kita? Apakah prestasi belajar kita sudah lebih meningkat dari tahun tahun sebelumnya?Apakah mimpi kita sudah tercapai?, Sebenarnya mimpi itu apa sih? Apa sepert imimpi saat kita tidur? Yuk…kali ini kita bicara soal mimpi.
Mimpi yang akan kita bahas kali ini bukanlah mimpi pada saat kita tidur, tapi mimpi disini sama dengan keinginan, harapan atau cita-cita. Sejak kecil pasti kita sudah ditanya, apa cita-citanya kelak kalau sudah dewasa? Dan jawabannya beragam, tapi yang sering terucap tentang cita cita ini kebanyakan menjadi Dokter, Polisi, Guru, perawat, tentara bahkan Menteri atau Presiden.Kenapa kebanyakan jawabannya seperti itu? Karena profesi itu paling sering kita lihat di sekeliling kita.Padahal profesi yang lain masih banyak sekali. Seiring berjalannya waktu, anak anak akan tumbuh dewasa, pengetahuan semakin bertambah, kesenangan terhadap suatu hal bisa berubah, sehingga cita cita itu akan semakin beragam, mulai dari menjadi penari, penyanyi, desainer, pelukis, pedagang, pemilikperusahaandanmasihbanyaklagi.
Untuk mencapai mimpi itu, tentunya banyak hal yang harus dilakukan, sehingga cita cita itu bisa terwujud.Contohnya dengan bersekolah ,mengikuti pelajaran tambahan, berprestasi di bidang bidang tertentu, mengasah ketrampilan dan lain sebagainya. Mimpi itu tidak bisa terwujud begitu saja tanpa ada usaha yang sungguh sungguh, disiplin dan tanggung jawab,tentunya harus dibarengi juga dengan berdo’a kepada Allah SWT.