Kamis, 17 Januari 2013

Membagi Waktu


Lisda Farkhani, S.Psi

Sore itu dirumah “nggak mau pokoknya nggak mau,” teriak adik sambil menangis kencang. “sudah terlambat, pokoknya nggak mau,” tambahnya lagi saat umi berusaha membujuknya. Adik  tidak mau masuk TPQ karena sudah terdengar suara teman-temannya mengaji, sementara sedari tadi dia asyik bermain dan tidak mau saat diminta mandi. Kejadian itu berbeda tipis dengan Kakak dipagi hari tadi, ia cemberut dan mogok sekolah, “perut kakak sakit umi, nggak usah masuk sekolah saja ya,”pinta kakak pelan. “Kak kalau sakit perut minum obat n berdo’a insyaalloh nanti segera sembuh,” jawab umi sambil mengolesi minyak diperut kakak. “Tapi,’kata kakak yang diiringi dengan suara sesenggukan tangis. Ternyata kakak belum selesai mengerjakan tugas sekolah yang harus dikumpulkan hari ini. padahal kemarin seharian ia bermain terus.
Abi umi pernahkah kejadian seperti itu kita alami. Saat ananda menunda-nunda pekerjaannya hingga kehabisan waktu. Dan akhirnya ananda akan merasa bersalah dan bingung tetapi semua sudah terlanjur.
Sebagaimana kita ketahui Islam mengajarkan pentingnya nilai waktu. betapa berharganya waktu karena ia tidak akan bisa berjalan mundur. Waktu yang telah berlalu akan terus berlalu dan menghilang, amak kesempatan yang berada pada saat tersebut juga akan ikut menghilang.
Abi umi salah satu kewajiban orang tua adalah memahamkan kepada ananda akan pentingnya nilai waktu. Harapannya adalah ananda akan terbiasa menghargai waktu. Dengan demikian mereka akan belajar mengatur setiap kegiatan dengan sebaik mungkin. Sehingga kejadian seperti lupa mengerjakan PR, belum belajar, terlambat ke sekolah, dengan alasan kurang waktu akan terminimalisir. Karena sering kita melihat ananda asyik bermain dan lupa mengerjakan tugas-tugasnya atau menunda-nunda melakukannya.
Ada beberapa hal yang bisa kita pahamkan kepada ananda, diantaranya :
Waktu berjalan maju.
Abi umi hal pertama yang bisa kita tekankan untk dipahami ananda adalah bahwa waktu itu berjalan maju. Waktu tidak akan mungkin mundur dan segala yang telah berlalu akan ikut menghilang. Hanya saja bagi ananda bukanlah hal yang mudah untuk memahami konsep ini.  Karena waktu berjalan maju seolah menjadi sesuatu yang abstrak. Maka akan menjadi lebih baik kalau kita bisa memberikan gambaran dan contoh yang jelas kepada ananda. Semisal ananda kita minta mandi jam 06.00 dan mereka masih belum mau.  Hingga jam 06.30 akhirnya baru terburu-buru mandi agar tidak terlambat ke sekolah. Kita bisa menjelaskan bahwa sebenarnya ada 30menit waktu yang telah lewat untuk mandi. Dan waktu itu kurang dimanfaatkan sehingga akibatnya ananda harus terburu-buru. Pada saat seperti inlah bisa kita samapaikan bahwa menunda melakukan sesuatu sama halnya dengan menciptakan masalah bagi diri sendiri.   
  Membuat perencanaan – agenda kegiatan.
Abi umi seringakali kita mendapati ananda masih bingung dalam membagi waktu. oleh karena itu akan bijaksana kalau ananda kita beritahu cara terbaik untuk membuat perencanaan kegiatan dan belajar membagi waktu. annada bisa kita ajak bercerita dan berdiskusi tentang kegiatan harian mereka dari bangun pagi sampai saatnya tidur hingga akhirnya bangun dikeesokan harinya. Kita bisa mengajari mereka menuliskan rencana kegiatan harian dari jam ke jamnya. Kita tulis hari demi hari dengan menarik menggunaan spidol warna-warni dan hiasan. Kertas kegiatan harian akan kita tempel diarea yang mudah dilihat oleh ananda. Kertas itu yang diharapkan akan menjadi acuan kegiatan harian ananda. Meski tentu saja tidak mesti berjakan saklek.
  Belajar mentaati rencana.
Abi umi salah satu hal yang perlu kita latihkan kepada ananda adalah belajar mentaati rencaba yang telah dibuat. Kertas agenda kegiatan yang telah dibuat bersama dengan ananda menjadi kurang bermanfaat ketika tidak ditepati pelaksanaannya. Oleh karena itu ananda perlu kita latih agar belajar menatati apa yang telah mereka rencanakan sendiri. Orang tua dapat memberi contoh bahwa kalau ada satu agenda acara yang dilakukan melenceng atau tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan maka akan berakibat pada mundurnya semua jadwal dan agenda kegiatan selanjutnya.
 Memberi hadiah-hukuman
Abi umi sebagaimana yang kita ketahui tidaklah mudah bagi ananda untuk mentaati rencana kegiatan yang telah dibuat. Oleh karena itu dukungan dan controlling dari orang tua sangat dibutuhkan. Pada saat ananda melakukan kegiatan dan mampu menepati rencananya maka alangkah baiknya kalau kita memberikan hadiah sebagi bentuk dukungan. Hadiah tidak selalu harus berbentuk barang dan mahal. Pujian, usapan lembut, ucapan terimakasih adalah bentuk-bentuk hadiah yang bisa kita pilih. Demikian pula halnya ketika kita mendapati ananda mulai terlihat menunda-nunda melakukan sesuatu hingga akhirnya mereka sendiri yang kebingungan maka pada saat seperti ini orang tua perlu segera mengingatkan.
Abi umi sebagaimana yang kita ketahui bahwa kemampuan menepati waktu merupakan langkah awal dan penting demi kesuksesan dan keberhasilan dalam kehidupan. Bukankah Alloh sudah dengan jelas menekankan betapa pentingnya waktu ?
Wallahu a’lam bishowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar