Lisda
Farkhani, S.Psi
Sore itu dirumah “nggak mau
pokoknya nggak mau,” teriak adik sambil menangis kencang. “sudah terlambat,
pokoknya nggak mau,” tambahnya lagi saat umi berusaha membujuknya. Adik tidak mau masuk TPQ karena sudah terdengar
suara teman-temannya mengaji, sementara sedari tadi dia asyik bermain dan tidak
mau saat diminta mandi. Kejadian itu berbeda tipis dengan Kakak dipagi hari
tadi, ia cemberut dan mogok sekolah, “perut kakak sakit umi, nggak usah masuk sekolah
saja ya,”pinta kakak pelan. “Kak kalau sakit perut minum obat n berdo’a
insyaalloh nanti segera sembuh,” jawab umi sambil mengolesi minyak diperut
kakak. “Tapi,’kata kakak yang diiringi dengan suara sesenggukan tangis.
Ternyata kakak belum selesai mengerjakan tugas sekolah yang harus dikumpulkan
hari ini. padahal kemarin seharian ia bermain terus.
Abi umi
pernahkah kejadian seperti itu kita alami. Saat ananda menunda-nunda
pekerjaannya hingga kehabisan waktu. Dan akhirnya ananda akan merasa bersalah
dan bingung tetapi semua sudah terlanjur.
Abi umi
salah satu kewajiban orang tua adalah memahamkan kepada ananda akan pentingnya
nilai waktu. Harapannya adalah ananda akan terbiasa menghargai waktu. Dengan
demikian mereka akan belajar mengatur setiap kegiatan dengan sebaik mungkin.
Sehingga kejadian seperti lupa mengerjakan PR, belum belajar, terlambat ke
sekolah, dengan alasan kurang waktu akan terminimalisir. Karena sering kita
melihat ananda asyik bermain dan lupa mengerjakan tugas-tugasnya atau
menunda-nunda melakukannya.
Ada
beberapa hal yang bisa kita pahamkan kepada ananda, diantaranya :
Waktu berjalan maju.
Abi umi hal pertama
yang bisa kita tekankan untk dipahami ananda adalah bahwa waktu itu berjalan
maju. Waktu tidak akan mungkin mundur dan segala yang telah berlalu akan ikut
menghilang. Hanya saja bagi ananda bukanlah hal yang mudah untuk memahami
konsep ini. Karena waktu berjalan maju
seolah menjadi sesuatu yang abstrak. Maka akan menjadi lebih baik kalau kita
bisa memberikan gambaran dan contoh yang jelas kepada ananda. Semisal ananda
kita minta mandi jam 06.00 dan mereka masih belum mau. Hingga jam 06.30 akhirnya baru terburu-buru
mandi agar tidak terlambat ke sekolah. Kita bisa menjelaskan bahwa sebenarnya
ada 30menit waktu yang telah lewat untuk mandi. Dan waktu itu kurang
dimanfaatkan sehingga akibatnya ananda harus terburu-buru. Pada saat seperti
inlah bisa kita samapaikan bahwa menunda melakukan sesuatu sama halnya dengan
menciptakan masalah bagi diri sendiri.
Membuat perencanaan – agenda kegiatan.
Abi umi seringakali
kita mendapati ananda masih bingung dalam membagi waktu. oleh karena itu akan
bijaksana kalau ananda kita beritahu cara terbaik untuk membuat perencanaan
kegiatan dan belajar membagi waktu. annada bisa kita ajak bercerita dan
berdiskusi tentang kegiatan harian mereka dari bangun pagi sampai saatnya tidur
hingga akhirnya bangun dikeesokan harinya. Kita bisa mengajari mereka
menuliskan rencana kegiatan harian dari jam ke jamnya. Kita tulis hari demi
hari dengan menarik menggunaan spidol warna-warni dan hiasan. Kertas kegiatan
harian akan kita tempel diarea yang mudah dilihat oleh ananda. Kertas itu yang
diharapkan akan menjadi acuan kegiatan harian ananda. Meski tentu saja tidak
mesti berjakan saklek.
Belajar mentaati rencana.
Abi umi salah satu hal
yang perlu kita latihkan kepada ananda adalah belajar mentaati rencaba yang
telah dibuat. Kertas agenda kegiatan yang telah dibuat bersama dengan ananda
menjadi kurang bermanfaat ketika tidak ditepati pelaksanaannya. Oleh karena itu
ananda perlu kita latih agar belajar menatati apa yang telah mereka rencanakan
sendiri. Orang tua dapat memberi contoh bahwa kalau ada satu agenda acara yang
dilakukan melenceng atau tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan maka
akan berakibat pada mundurnya semua jadwal dan agenda kegiatan selanjutnya.
Memberi hadiah-hukuman
Abi umi sebagaimana
yang kita ketahui tidaklah mudah bagi ananda untuk mentaati rencana kegiatan
yang telah dibuat. Oleh karena itu dukungan dan controlling dari orang tua
sangat dibutuhkan. Pada saat ananda melakukan kegiatan dan mampu menepati
rencananya maka alangkah baiknya kalau kita memberikan hadiah sebagi bentuk
dukungan. Hadiah tidak selalu harus berbentuk barang dan mahal. Pujian, usapan
lembut, ucapan terimakasih adalah bentuk-bentuk hadiah yang bisa kita pilih.
Demikian pula halnya ketika kita mendapati ananda mulai terlihat menunda-nunda
melakukan sesuatu hingga akhirnya mereka sendiri yang kebingungan maka pada
saat seperti ini orang tua perlu segera mengingatkan.
Abi umi
sebagaimana yang kita ketahui bahwa kemampuan menepati waktu merupakan langkah
awal dan penting demi kesuksesan dan keberhasilan dalam kehidupan. Bukankah
Alloh sudah dengan jelas menekankan betapa pentingnya waktu ?
Wallahu
a’lam bishowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar